Minggu, 16 Maret 2014

KANTATA REVOLVERE gelombang kebebasan

Pangeran brengsek gudel ngepet
Suka nyopet mati disantet
Pangeran brengsek gegar otak
Padahal jelas tak punya otak
Aku seperti monyet botak
Monyet botak seperti aku
Monyet botak seperti gudel
Gudel ngepet seperti Pangeran
Ooh ya…. ngaku dermawan suka nyopet
Ee.. eeh… ati-ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek, sek.. sek…
Pangeran brengsek suka ngegelek
Pingin jadi caleg otaknya geblek
Jual tampang di koran-koran
Aaah …. pahlawan kesiangan
Senang menyanyi kaya Sengkuni
Senang berkhotbah kaya Dorna
Ngomongnya ngaco .. co .. 
Sek .. sek .. sek .. sek ..

KANTATA SAMSARA pangeran brengsek

Pangeran brengsek gudel ngepet
Suka nyopet mati disantet
Pangeran brengsek gegar otak
Padahal jelas tak punya otak
Aku seperti monyet botak
Monyet botak seperti aku
Monyet botak seperti gudel
Gudel ngepet seperti Pangeran
Ooh ya…. ngaku dermawan suka nyopet
Ee.. eeh… ati-ati disantet
Sudah kubilang jangan protes
Pangeran brengsek
Sudah kubilang jangan nyopet
Pangeran brengsek, sek.. sek…
Pangeran brengsek suka ngegelek
Pingin jadi caleg otaknya geblek
Jual tampang di koran-koran
Aaah …. pahlawan kesiangan
Senang menyanyi kaya Sengkuni
Senang berkhotbah kaya Dorna
Ngomongnya ngaco .. co .. 
Sek .. sek .. sek .. sek ..

KANTATA SAMSARA nyanyian preman

Wajahku disabet angin, jadi tembaga
Ketombe di rambut, celana kusut
Umurku ditelan jalan, dalam kembara
Impian di rumput, ah cerita butut
Addresku pojokan jalan, tapi merdeka
Hidupku bersatu, bersama rakyat
Jiwaku menolak menjadi, kuku garuda
Hatiku setia, meskipun cacat
Oooh…. Oooh.. Ya… Ya…
Ya…. Ya…. Ya…. Ya…..
TKW, susu macan — Ijasah SD pengalaman
TKW, susu macan — Ijasah SD pengalaman
Kugenggam nasibku mantap tanpa sesalan
Bapakku mentari, bundaku jalan (O.. o.. o)
Hidupku berlangsung tanpa buku harian
Berani konsekwen pertana jantan
(Minuman pun ditenggak, gelegek)
TKW, susu macan — Ijasah SD, pengalaman

KANTATA SAMSARA langgam lawu


Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup
Dalang melenggang di Pasar Baru
Cari wayang yang mau jadi dalang
Main silat pakai sepatu
Sepatu bot buatan Jepang
E walah gunung Lawu langite wungu
Golek wahyu endasku ngelu
Kupu-kupu terbang datang
Di kaki gunung Lawu, dinaungi awan
Dalang melenggang mencari pacar baru
Wayang pusing pakai topeng berwarna belang
Rokok menyan mengebul memanggil hantu
Pohon beringin dibonsai membayar hutang
E walah bapak Pucung menari-nari
Bernyanyi kami akan terus bernyanyi
Kupu-kupu terus datang
Di kaki gunung Lawu, satu warna satu tujuan
Dengarlah suara bening dalam hatimu
Biarlah nuranimu berbicara
Lihatlah puncak gunung menjulang tinggi
Perkasa menghadapi badai hidup

KANTATA SAMSARA for green and peace


 iam envious of the moonshine
I am jealous of the sun’s rays
Oh sun, the sun above
You are the symbol of life
Moon, the fuul moon above
Your light in this darkening world
Is the eye for peace and tranquility
Water, water
You are the blood that runs through my veins
You are the blood that runs through my veins
You are the blood that runs through my veins
There are more and more conflicts
Even without the threat of nuclear game
Civilized economy and technology
Did not bear the “green peace” movement
Let us sing for the world of green and peace
Let us sing for the rejuvenation of the universe constitution
Let’s echo the world
Let’s start our revolution for green and peace
People should wake up
People should wake up
Sing…. sing the song for the world of green and peace
Human civilization
Witness how greed ruins nature’s harmony
The earth is shaltering, the atmosphere is heating up
The stars would never shine
The begining of the millenium …. bring war criminals
Witness Bosnia, Somalia ………. watch the world crumbles
Plagued by terrorism
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
Let’s start our revolution for green and peace
The sun, the earth, the moon, and the stars
You are the witness for the universe constitution
Constitution and democracy made by man
Could never solve problems (world conflict)

KANTATA SAMSARA bunga matahari


Embun selembut wajahmu
Fajar secerah senyummu
Merdu burung bernyanyi
Merdu janji-janjimu
Kau tumpahkan cintamu
Bergelora jiwa jantanku
Berjanji setubuhi indraku
Matahari seindah kasihmu
Berikan segalanya jantung hatiku
Kukorbankan, kurelakan
Demi bunga matahariku
Tetapi kini semua
Apa karena kau terbang
Sebagai angin senja (ah .. ah … ah..)
Bunga matahariku (Bunga matahatiku..)
Sirnalah impian indahku (ah.. ah.. ah.)
Retaklah daya cinta
Kau sirnakan lautan
Kasih sayangku ini
Kau ratakan gunung cinta
Bunga-bunga hatiku, matahariku …
Halilintar getarkan jiwaku
Bergetar dibelah asmara
Kurelakan, kukorbankan, segala-galanya
Aku masih tetap tegar
Diterjang Badai Asmara
Tetapi kini semua
Apa karena kau terbang
Sebagai angin senja (ah .. ah … ah..)
Bunga matahariku (Bunga matahatiku..)
Sirnalah impian indahku (ah.. ah.. ah.)
Bunga matahatiku, bunga matahatiku
Bunga matahariku, bunga matahariku
Bunga … matahariku …… oh …

KANTATA SAMSARA anak zaman

Aku tanamkan benih hidup
Aku sirami dengan doa
Tumbuh, tumbuhlah pohon kehidupan
Mekar, mekarlah bunga harapan
Burung terbang menelan bintang
Dingin mencekam menakutkan
Bunga-bunga api menari-nari
Waspada, waspadalah pancaroba
Hari baru telah datang
Bunga-bunga masa depan
Telah datang perubahan
Bintang-bintang anak zaman
Hari baru telah datang
Bunga-bunga masa depan
Telah datang perubahan
Bintang-bintang anak zaman

KANTATA SAMSARA asmara gama

Aku ingin menurunkan bulan
Lenganku pendek
Pertolongan apa yang bisa kuharapkan
Aku menari menghadang angin
Mencari jala atau jaring
Asmaragama mengacaukan nafasku
Mendam birahi gua siluman
Benda jaya ingin aku singgahkan
Bertapa sampai tuntas air kehidupan
Dan Sang Rembulan wajah kencana
Yang penuh rahasia
Dengan tuntutan yang takkan terlaksana
Oh bulan, oh bara asmara
Tak tersisakan kenanganmu sedikit juga
Gelepar ikan di peraduan
Kijang mengerang di alam mimpi
Gada perkasa dalam khayal bidadari
Oh rembulan Oh asmaragama
Oh rembulan Oh asmaragama
Mengapa kau belah hatiku
Oh rembulan Oh asmaragama
Oh rembulan Oh asmaragama
Aku tetap tegar belah asmara
Oh rembulan Oh asmaragama
Oh rembulan Oh asmaragama
Mengapa kau belah hatiku
Oh rembulan Oh asmaragama
Oh rembulan Oh asmaragama
Aku tetap tegar belah asmara

KANTATA BAROCK ombak


Kemarin kita bicara ada ombak yang mengajak bercinta
Namun kau terlanjur pergi tapi tetaplah jejak kata-kata itu
Aku kagum menyaksikannya terasa begitu luas dan dalam
Anginkah yang membuatmu bergelora, samudraku nyanyian bersama
Masih jelas masih terkenang-kenang umurmu ribuan abad membayang
Dan gemuruhpun menyemangati aku, engkaulah daya hidup ini
Riwayatkan ini pada anak cucu, ada ombak yang memanggil manggil
Karang tenang tetap tak bergeming, ulurkan tanganmu ayo kita berenang
Lihatlah samudra membentang, sejauh mata memandang
Jutaan orang yang meradang, nyanyian samudra menerjang
Dengarkanlah senda gurau mereka 
Ketika pulang atau mau berangkat berlayar

Dengarkanlah doa penuh harapan
Dari mereka yang lapar dan tetap sabar
Bergeraklah wahai saudaraku yang keasyikan menikmati waktu
Ombak itu terus memanggil-manggil, masih jugakah kau tidak terpanggil
Masih jelas masih terkenang kenang, umurmu ribuan abad membayang
Dan gemuruhpun menyemangati aku, engkaulah daya hidup ini
Lihatlah samudra membentang, sejauh mata memandang
Jutaan orang yang meradang, nyanyian samudra menerjang
Bergerak wahai saudaraku yang keasyikan menikmati waktu
Ombak itu terus memanggil-manggil, masih jugakah kau tidak terpanggil
Ombak itu terus memanggil-manggil, masih jugakah kau tidak terpanggil

KANTATA TAKWA paman doblong

Paman Doblang paman Doblang
Mereka masukkan kamu kedalam sel yang gelap
Tanpa lampu tanpa lubang cahaya
Oh pengap

Ada hawa tak ada angkasa ( terkucil )
Temanmu beratus ratus nyamuk semata ( terkunci )
Tak tahu kapan pintu akan terbuka
Kamu tak tahu dimana berada

Paman Doblang paman Doblang
Apa katamu?

( ...Ketika haus aku minum air dari kaleng karatan
Sambil bersila aku mengarungi waktu
Lepas dari jam, hari dan bulan Aku dipeluk oleh wibawa... )

Tidak berbentuk, tidak berupa, tidak bernama
Aku istirahat disini
Tenaga gaib memupuk jiwaku

Paman Doblang paman Doblang
Di setiap jalan menghadang mastodon dan srigala
Kamu terkurung dalam lingkaran
Para pangeran meludahi kamu dari kereta kencana

Kaki kamu dirantai kebatang karang
Kamu dikutuk dan disalahkan tanpa pengadilan
Paman Doblang paman Doblang
Bubur di piring timah didorong dengan kaki kedepanmu

Paman Doblang paman Doblang
Apa katamu?

Kesadaran adalah matahari
Adalah matahari adalah matahari

Kesabaran adalah bumi
Adalah bumi adalah bumi

Keberanian menjadi cakrawala
Menjadi cakrawala menjadi cakrawala

Dan perjuangan
Adalah pelaksanaan kata kata
Adalah pelaksanaan kata kata

Kesadaran adalah matahari
Adalah matahari adalah matahari

Paman Doblang paman Doblang
Apa katamu
?

KANTATA TAKWA sang petualang


Laut biru begitu lapang
Dan gelombang menghalau bosan
Petualang bergerak tenang
Melihat diri untuk pergi lagi

Ya sejenak hanya sejenak
Ia membelai semua luka
Yang sekejap hanya sekejap
Ia merintih pada samudera

Sebebas camar engkau berteriak
Setabah nelayan menembus badai
Seikhlas karang menunggu ombak
Seperti lautan engkau bersikap

Petualang merasa sunyi
Sendiri di hitam hari
Petualang jatuh terkapar
Namun semangatnya masih berkobar

Petualang merasa sepi / merasa sunyi
Sendiri dikelam hari
Petualang jatuh terkulai
Namun semangatnya bagai matahari

Sebebas camar engkau berteriak
Setabah nelayan menembus badai
Seikhlas karang menunggu ombak
Seperti lautan engkau bersikap

Ya sang petualang terjaga
Ya sang petualang bergerak
Ya sang petualang terkapar
Ya sang petualang sendiri

KANTATA TAKWA gelisah

Anak muda diujung jalan
Petik gitar jilati malam
Mata merah hatinya berdarah
Sebab apa tiada yang mau tahu

Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah

Orang tua diremang remang
Cari teman hamburkan uang
Senyum ramah tak ada dirumah
Sebab apa tiada yang mau tahu

Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Aku gelisah

Gelisah jiwa bagai prahara
Orang muda orang tua
Penuh amarah membabi buta

Gelisah hidup penjara dunia
Penjara dunia
Padang gelisah panas membara
Hutan gelisah memagar hidup
Gelisah langit muntahkan badai

Kebimbangan lahirkan gelisah
Jiwa gelisah bagai halilintar
Aku gelisah
Aku gelisah

Orang orang saling bertengkar
Untuk apa bukan soal lagi
Keserakahan sudah menjadi nabi
Kekuasaan adalah jalan keluar

Pada kelelawar ia mengadu
Pada lampu lampu jalan sandarkan angan
Pada nada nada lontarkan marah
Pada alam raya ia berterus terang
Aku gelisah
Aku gelisah

Orang muda penuh luka
Terkoyak nasib tertikam gelisah
Membalik hidup menerkam nasib

Gelisah badan gelisah tidur
Lingkaran gelisah lingkaran setan
Menggelinding menggelinding
Datang dan pergi
Memagar hidup

Adakah orang tidak gelisah
Gelisah gelisah dunia gelisah
Aku gelisah
Aku gelisah

Aku gelisah

KANTATA TAKWA balada pengangguran

O, apa jadinya?
E, ini apa?
O, apa jadinya?
E, aku lesu?

Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!

Misteri ijazah tidak ada gunanya
Ketekunan tidak ada artinya

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Ya ha ha ha
Oh ya!

Penerangan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh ya
Oh ya o!

Akan merampok takut penjara
Menyanyi tidak bisa
Bunuh diri ku takut neraka
Menangis tidak bisa

Kaki lima oh!
Kaki lima ya!
Kaki lima oh!
Oh ya!

Makan debu huh!
Makan debu iya!
Ya janji palsu
Oh ya!

Dibolak balik dinalar nalar
Tanpa logika oh ya!
Diraba raba diterka terka
Tidak terduga oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!

Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!


Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Penyuluhan oh!
Kegelapan ya!
Putus asa oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

Pembangunan oh!
Pengangguran ya!
Pengangguran oh!
Oh ya!

Menghutang lalu lagi menghutang
Tahu tahu menipu

kantata takwa AIR MATA

Disini kita bicara
Dengan hati telanjang
Lepaslah belenggu
Sesungguhnya lepaslah

Sesuatu yang hilang
Sudah kita temukan
Walau mimpi ternyata
Kata hati nyatanya

Bagaimanapun aku harus kembali
Walau berat aku rasa kau mengerti
Simpanlah rindumu jadikan telaga
Agar tak usai mimpi panjang ini
Air mata nyatanya

Sampai berapa lama
Kita akan bertahan
Bukan soal untuk dibicarakan
Mengalirlah
Mengalirlah
Mengalirlah

kantata takwa RAJAWALI

Satu sangkar dari besi
Rantai kasar pada hati
Tidak merubah rajawali
Menjadi burung nuri

Rajawali
Rajawali

Satu luka perasaan
Maki puji dan hinaan
Tidak merubah sang jagoan
Menjadi makhluk picisan

Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali

Burung sakti diangkasa
Lambang jiwa yang merdeka
Pembela kaum yang papa
Penggugah jiwa lara

Rajawali
Rajawali
Rajawali
Rajawali

Jiwa anggun teman sepi
Jiwa gagah pasti diri
Sejati

Bertahan pada godaan
Prahara atau topan
Keberanian

Setia kepada budi
Setia pada janji
Kegagahan

Menembus kabut malam
Menguak cadar fajar
Mendatangi matahari
Memberi inspirasi

Mendaki
Mendaki

Meninggi
Meninggi

Bersemi
Bersemi

Mendaki
Mendaki

kantata takwa ORANG ORANG KALAH

Malam yang gelap mencekik bumi
Anjing menggonggong bayi merintih
Orang dipaksa saling memojokkan
Buta langkah buta mata hatinya

Hati yang menganga
Kosong tak berdarah
Tidak bercahaya

Manusia sembunyi dibalik wajahnya
Kata kata suci berubah makna
Hukum rimba telah menjadi dewa
Siapa kalah terkubur hidupnya

Mayat mayat hidup
Sumbang suaranya
Dimana tempatnya?

Mereka yang telah kalah
Terkapar tak berdaya
Mencoba mengucap doa
Berserakan dijalan menjadi srigala

Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan

Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku

Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah

Siang yang kering terasa menyiksa
Hati yang kering terlunta lunta
Hentikan caci maki tak berguna
Dimata tuhan kita tak berbeda

Dengarlah suara
Mengajak kita
Berbagi duka

Mereka yang pernah kalah
Belum tentu menyerah
Memang jangan menyerah
Masih banyak lagi yang bisa dikerjakan

Orang kalah
Jangan dihina
Dengan cinta
Kita bangunkan

Dikamar aku berkaca
Tampak wajah yang asing
Mentertawakanku

Aku terdiam
Aku merasa
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku terdiam
Aku merasa
Pernah juga kalah

kantata takwa KESAKSIAN (iwan fals)


Aku mendengar suara
jerit mahluk terluka
luka luka hidupnya luka

Orang memanah rembulan
burung sirna sarangnya
sirna sirna hidup redup

Banyak orang hilang nafkahnya
aku bernyanyi menjadi saksi
banyak orang dirampas haknya
aku bernyanyi menjadi saksi

(musik) 

Mereka di hinakan
tanpa daya terbiasa hidup sangsi
orang orang harus di bangunkan
aku bernyanyi menjadi saksi